Yogyakarta, 8 Desember 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menyelenggarakan forum kolaborasi internasional, Global Innovation & Future Technology Summit (GIFTS) 2025, di Student Center dan Classroom Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK UGM). Mengusung tema “Sustainable Technology for Future Earth”, gelaran tahun kedua ini bertujuan mempertemukan para ilmuwan, pelaku industri, dan pembuat kebijakan global untuk mendiskusikan arah inovasi teknologi yang bertanggung jawab secara sosial dan ekologis.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, menegaskan bahwa GIFTS berfungsi sebagai wahana strategis untuk memperluas kemitraan global serta mendorong pengembangan riset dan teknologi yang berkelanjutan dan berdampak luas. “Agenda ini merupakan bagian dari program Promoting Research and Innovation through Major and Decent Science and Technology Project yang bertujuan memperkuat kapasitas iptek di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, termasuk UGM,” jelasnya. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah dalam mengadopsi inovasi yang dihasilkan peneliti dan start up, sekaligus mengapresiasi kontribusi 43 mitra dalam program Innovative Academy. “Kami berharap ekosistem inovasi UGM dapat menjadi katalisator bagi lahirnya startup baru yang memberikan dampak ekonomi dan sosial nyata,” tuturnya.
Untuk mewujudkan tema besar tersebut, GIFTS 2025 mengusung empat subtema strategis, yaitu Bioteknologi, Teknologi Kesehatan, Teknologi Mendalam (Deep Tech), dan Keanekaragaman Hayati (Biodiversity). Subtema ini menjadi landasan bagi seluruh rangkaian acara yang terdiri dari dua sesi pleno, dua sesi panel, serangkaian lokakarya, serta pameran inovasi yang menampilkan produk, prototipe, dan layanan terkini dari startup, perusahaan, dan tim riset universitas.
Sesi pleno pertama, bertajuk “Exploring Government Policy Insights: Designing a Sustainable Future Through Technology”, menghadirkan perspektif dari berbagai pemangku kepentingan antara lain Irwansyah Panjaitan (Kementerian UMKM RI), Bayu Ardias Kurniadi (Asisten Staf Khusus Wakil Presiden), Oki Earlivan Sampurno (Staf Khusus Bidang Industri dan Kerja Sama Luar Negeri Kemdikbudristek), Denni Puspa Purbasari (Dosen FEB UGM), dan Muhammad Neil El Himam (Deputi Kreativitas Digital dan Teknologi – Ekraf). Sedangkan di dalam sesi pleno kedua berfokus pada sinergi antara industri dan akademisi. Salman Subakat, CEO Paragon and Innovation yang hadir sebagai pembicara turut menyoroti potensi besar mahasiswa UGM sebagai penggerak inovasi. “Inovasi lahir dari keberanian menembus batas untuk menciptakan hal yang berbeda dan berdampak,” ujarnya.
Tidak hanya sebagai forum diskusi, GIFTS 2025 juga menjadi momentum konkret penguatan ekosistem inovasi. Pada kesempatan ini, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan pemberian penghargaan antara UGM dengan sembilan Venture Capital dan Perusahaan Pendanaan Investasi, lima asosiasi, serta 29 mitra strategis dari pemerintah dan industri. Kerja sama ini secara resmi mengonsolidasikan peran UGM Science Techno Park dan GIK UGM sebagai “Ecosystem Builder for Innovation, Startup, and Venture”. Sinergi ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya platform kolaborasi yang lebih terintegrasi dan kompetitif secara global, sekaligus mendorong lahirnya berbagai inisiatif inovatif yang memperkuat pondasi ekosistem inovasi nasional.

