Innovative Academy (IA) UGM mendapat kunjungan dari 60 staf Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia yang tergabung dalam peserta program Agen Perubahan Kemenlu RI, Sabtu (7/7), di kantor IA Hub, Bulaksumur H-6. Kunjungan benchmarking ini merupakan bentuk aksi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri atas Peraturan Presiden Republik Indonesia untuk Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2025.
Dalam kunjungannya ke Innovative Academy Hub, Coworking Space milik Universitas Gadjah Mada, 60 pejabat struktural dan fungsional Kementerian Luar Negeri ini diterima langsung oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A., M.Com., dan Kasubdit Pengembangan Usaha, Dr. Eddy Junarsin, M.B.A., serta perwakilan startup binaan Innovative Academy.
Hargo Utomo dalam pemaparannya mengungkapkan pengelolaan perubahan dan inovasi di sebuah organisasi harus melalui pendekatan yang bersifat entrepreneurial, kolaborasi multidisipliner, dan kepemimpinan yang transformasional. Menurutnya, UGM sendiri telah bertransformasi dari sebuah kampus dengan konsep teaching university, kemudian research university, hingga menjadi socio-entrepreneurship university. “Perubahan itu sesuai dengan kebutuhan zaman yang disertai dengan spirit dan komitmen UGM yang tetap sama yaitu untuk menyampaikan nilai-nilai luhur kepada masyarakat dengan semangat gotong royong” ujarnya.
Head of Marketing Communications Kantor Innovative Academy, Alex Dharmawangsa, dalam siaran pers yang dikirim Senin (9/7), mengatakan kunjungan para staf Kemenlu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para peserta agent of change untuk melakukan perombakan terhadap perubahan pola pikir dan budaya kerja di Kemenlu. “Kemenlu menganggap Innovative Academy sebagai salah satu program di lingkungan UGM yang dapat membawa perubahan positif di lingkungan akademik,” katanya.
Alex menambahkan dari kunjungan ini akan diikuti lebih banyak instansi-instansi pemerintahan lainnya yang juga menaruh perhatian pada perkembangan era revolusi industri 4.0. “Sebab, era revolusi industri ini berfokus pada kolaborasi dan kecepatan layanan” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)