Universitas Gadjah Mada menyambut baik kunjungan Studi Banding Unit Intermediasi pada hari Jumat, 9 Februari 2018 lalu. Studi banding ini dilakukan oleh Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Mataram, dan CSIRO (The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation) Australia yang difasilitasi oleh Direktorat Sistem Inovasi Ristekdikti. Kegiatan studi banding ini diawali dengan diskusi dan paparan oleh Dr. Hargo Utomo, M.B.A. selaku Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM yang kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri dengan kunjungan ke Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) dan Laboratorium Pasca Panen Peternakan sebagai Agro Science Technopark Universitas Gadjah Mada.
Kunjungan tersebut diadakan sebagai media pembelajaran bagi staf perguruan tinggi untuk mengembangkan tata kelola yang lebih produktif antara universitas berbasis litbang dan perusahaan industri yang dapat menggunakan litbang Perguruan Tinggi. Science Technopark UGM tidak hanya mengembangkan model bisnis unit intermediasi yang bervariasi sesuaikonteks dan kebutuhan lokal, namun juga mencakup spektrum komersialisasi teknologi dan inovasi hasil penelitian akademisi UGM yang dituangkan melalui kerja sama dengan sektor swasta. Tim UGM mengkaji mekanisme pengelolaan unit intermediasi tersebut yang melibatkan sektor swasta, pengaturan kontraktual, hingga manajemen SDM pada unit intermediasi.
Dalam pengembangan unit intermediasi, UGM merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah membangun dan mengembangkan unit intermediasi selama beberapa tahun terakhir di bawah arahan Ristekdikti. Berangkat dari kunjungan ini, diharapkan agar Universitas Negeri Jember, Universitas Negeri Mataram, Ristekdikti dengan bekerja sama dengan CSIRO dapat menerapkan pengelolaan unit intermediasi yang sama dalam rangka mengelola Proyek ARISA yang didanai oleh Pemerintah Australia.