Untuk mempertemukan seluruh stakeholder industri teknologi informasi di Indonesia, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan Indonesia Developer Community dan PT. Tata Sarana Mandiri (TSM) menyelenggarakan INDONESIA DEVELOPERS SUMMIT 2015 (IDS 2015). Acara yang dikemas dalam bentuk business meeting dan innovation forum ini diselenggarakan Sabtu 6 Juni 2015, pukul 07.30 sd 17.30 WIB, di Gedung Graha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Adapun tema yang diangkat tahun ini adalah “Technology for Social Innovation”.
IDS 2015 mempertemukan developer beragam aplikasi dari berbagai platform dengan kalangan industri dan akademisi. Sebanyak kurang lebih 100 orang dan komunitas developer diundang untuk menghadiri event ini dan mempresentasikan gagasan mereka. Mereka akan langsung dipertemukan dengan vendor-vendor teknologi berskala global untuk mendapat pemaparan mengenai perkembangan bisnis dan teknologi terkini. Sejumlah vendor teknologi yang mendukung event ini antara lain Indosat, Qualcomm, Xiaomi, Polytron, FiraOS, Kotacom dan Gamatechno.
Dalam event IDS 2015 ini, digelar beberapa sesi yang cukup interaktif dan melibatkan audiens untuk berbagi pendapat dan informasi dalam paradigma teknologi khususnya di sektor Mobile Technology Industry dimana pendukung event IDS 2015 merupakan perusahaan yang cukup kompeten dalam sektor tersebut. Event IDS 2015 dibuka oleh Dekan FMIPA UGM, Bapak Drs. Pekik Nurwantoro, M.S., Ph.D. mewakili jajaran Rektorat dan pimpinan UGM lainnya. Dalam sambutannya beliau menyampaikan antusiasme UGM sebagai partner akadmika agar dapat mendorong tumbuhnya technopreneur di kalangan civitas akademika sebagai salah satu pilar pembangunan SDM di bidang teknologi. Sambutan selamat datang juga disampaikan oleh Ibu Yovita Bellina sebagai CEO PT. TSM yang ikut berperan dalam inisiasi penyelenggaraan event 2015. Selain wakil dari UGM dan PT. TSM, hadir juga wakil dari Indosat, Qualcomm dan Polytron yang melakukan pembukaan secara simbolis dengan video mapping dan animation technology.
Dalam sesi Keynote Speech, Chairman PT. TSM yaitu Bapak Sam Ali menyampaikan visi dan misi industrial yang dapat menjadi peluang dan kesempatan bagi anak bangsa untuk dapat berkiprah lebih luas lagi dalam mengembangkan Mobile Technology Industry. Beliau juga melakukan pre-launch sistem operasi Android buatan lokal yang dinamakan IdeOS serta dukungan TSM terhadap para developer lokal untuk mampu melakukan inovasi baru yang dapat menjadi potensi di dunia teknologi mobile.
Pada sesi kedua yang bertajuk “How to Develop Valuable Global Inovator”, hadir beberapa pembicara unggulan dimulai dari Qualcomm yang diwakili oleh Country Director PT. Qualcomm Indonesia, Bapak Shanedy Ong yang mengangkat strategi Qualcomm dalam berinovasi di sektor manufaktur chipset smartphone. Dilanjutkan oleh perwakilan PT. Gamatechno Indonesia, Bapak Novan Hartadi yang menyampaikan profil unit usaha tentang pengembangan IT di dibawah naungan UGM. Masih dalam sesi yang sama, Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, diwakili oleh Bapak Sang Kompiang Wirawan, Ph.D., sebagai Kepala Sub Direktorat Inkubasi menyampaikan bentuk peran serta secara konkrit oleh UGM dalam proses inkubasi SDM yang diharapkan siap menjadi technopreneur berkualitas dan inovatif dari sektor industri mobile technology. Program Innovative Academy sebagai salah satu kawah candradimuka bagi civitas akademika juga diiungkapkan beliau sebagai salah satu proses pembentukan karakter technopreneur sejak dini dan menjadi program unggulan dari UGM. Sesi kedua ditutup oleh presentasi dari Bapak Fandy “Bobby” Silalahi sebagai salah satu pimpinan Xiaomi di Indonesia yang membeberkan kunci keberhasilan dari strategi Xiaomi dalam melakukan awareness di sektor mobile technology dan inovasi di pasar global.
Memasuki sesi ketiga, audiens diajak berinteraksi dalam topik “Mobile Technology Ecosytem”. Di sesi ini, hadir beberapa presenter yang membawa brand pendukung event. Dimulai oleh Indosat yang diwakili oleh Bapak Benny Hutagalung sebagai Division Head of Community, PT. Indosat Tbk. menampilkan presentasi berjudul “Kedaulatan Developer Indonesia” yang menjelaskan peran serta Indosat dalam memberdayakan potensi para pengembang teknologi di Indonesia, yang diwadahi oleh Indosat dalam beberapa program sebagai bentuk riil transformasi Indosat dari sekedar Telco company menjadi sebuah Solution Provider Company. Dilanjutkan oleh Bapak Dian Kurniadi yang menjabat CEO dari Fira OS sebagai unit usaha dari Polytron Group yang mengembangkan operating system untuk beberapa brand smartphone di Indonesia. Beliau juga turut menyampaikan bahwa potensi developer di Indonesia masih sangat terbuka lebar namun masih dibatasi oleh sumber informasi yang kadang belum memberikan benefit bagi para system developer. Sesi ketiga ini ditutup oleh Bapak Dr. Noor Akhmad Setiawan sebagai salah satu pengajar di bidang Teknologi Informasi UGM yang menyampaikan tantangan dan hambatan bagi developer di Indonesia khususnya dalam proses pembentukan karakter technopreneur dari sisi akademis.
Dalam sesi terakhir, diadakan program Talent Scouting yang menghadirkan 9 tim inovator baik dari kalangan UGM maupun dari Non-UGM. Program Talent Scouting dikemas berbeda dengan konsep startup challenge karena bertujuan bukan hanya mencari pemenang kontes namun lebih pada pemaparan program dan inovasi teknologi secara industrial dihadapan audiens dan para perusahaan pendukung acara. Ke-9 tim bersaing untuk mendapatkan dukungan konkrit dari para pihak di sektor industri sehingga hasil karya mereka mampu bersaing secara global dan mampu diterima di pasar teknologi secara luas.
Dalam program Talent Scouting, juga dilakukan penganugerahan hadiah yang dibagi dalam beberapa kategori yaitu; The Best Presentation Show yang dimenangkan oleh Tim dari Malang yaitu RAION Studio dengan produknya sebuah animation game “Ghost Battle 2”, kemudian Sosial Entrepeneur Award bagi Tim Inovator yang mampu menghadirkan produk yang memberikan kontribusi sosial secara luas sesuai dengan visi misi yang dicanangkan oleh UGM, dan dimenangkan oleh PASIENIA yang mengusung sebuah aplikasi berbagi di bidang sosmed medicine.
Selain sesi interaktif, seluruh pendukung acara baik dari UGM, Perusahaan dan Komunitas sepakat untuk membuat piagam Deklarasi Developer Indonesia yang berisi antara lain :
- Bersama-sama membangun SDM berkualitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
- Memperkuat sinergi antara civitas akademika, komunitas dan industri untuk mempercepat tumbuhnya industri kreatif berbasis teknologi
- Bersama-sama mendorong munculnya teknopreneur dan startup bisnis baru dari civitas akademik
IDS 2015 diharapkan menjadi solusi untuk mengatasai gap di antara stakeholder industri teknologi informasi, terutama antara industri manufacturing dan industri kreatif. Melalui event ini diharapkan sinergi antara developer, industri, dan akademisi menjadi semakin kuat, sehingga ketiganya mampu menciptakan marketplace yang sehat dan saling menguntungkan. Melalui IDS 2015 pula diharapkan lahir technopreuner-technopreneur yang siap membangun bisnis start-up dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia.