Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Digital Energy of Asia sebagaimana yang dideklarasikan oleh Presiden Republik Indonesia di Silicon Valley pada bulan Februari lalu. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara institusi pemerintah, bisnis dan pendidikan, yang akan diselenggarakan di 10 kota di Indonesia. Yogyakarta menjadi salah satu tempat digelarnya gerakan ini dan Universitas Gadjah Mada turut ambil bagian dalam kegiatan ini dengan menjadi mitra penyelenggara bersama-sama dengan PT. Kibar Kreasi Indonesia. Dalam rangka memberikan kontribusi untuk mewujudkan mimpi Indonesia menciptakan masa depan ekonomi digital Indonesia yang akan mengubah nasib bangsa, sejalan dengan visi UGM sebagai Socio Entrepreneur University, dukungan terhadap “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” diberikan melalui program Innovative Academy UGM. Program ini merupakan kegiatan inkubasi yang semi terstruktur bagi mahasiswa untuk membangun startup di bidang teknologi yang memiliki dampak besar dan bermafaat bagi masyarakat.
Tahap awal gerakan ini dilakukan melalui penyelenggaraan kegiatan Ignition “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016 di Gedung Grha Sabha Pramana UGM. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 350 orang yang terdiri atas peserta yang terpilih untuk mengikuti serangkaian program 1000 Startup Digital, mahasiswa, dan sejumlah startup yang sudah terlebih dahulu berkiprah di dunia bisnis online untuk menyatakan dukungan sepenuhnya pada gerakan ini.
Pada kesempatan tersebut, Guntur Sarwohadi, selaku mentor Innovative Academy menuturkan, “Innovative Academy berkontribusi penting dalam Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, yang esensinya adalah dari UGM, untuk Jogja dan untuk Indonesia,” tutupnya pada saat memberikan penjelasan mengenai Innovative Academy.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada, Dr. Paripurna P. Sugarda, S.H., LL.M., menerangkan bahwa, “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” sangat inline dengan Program Innovative Academy UGM. Indonesia membutuhkan banyak entrepreneur. Mahasiswa UGM terdiri dari mahasiswa full of talent dan UGM memfasilitasi sentuhan entrepreneurship melalui Program Innovative Academy”.
Era digital mengharuskan manusia menjadi mandiri, percaya diri dan berani agar tidak tersisihkan oleh bangsa lain. Ada banyak komponen yang wajib dimiliki untuk menjadi pemenang, ambil peran sesuai dengan porsinya masing-masing. Innovative Academy adalah bentuk komitmen UGM dengan semangat socio-entrepreneurship untuk menjalankan misi dengan masyarakat. Hadirnya Innovative Academy 4.0 yang membuka kesempatan bagi peserta dari luar untuk terlibat aktif dalam kegiatan inkubasi menjadi bukti UGM sebagai center of creativity yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun komunitas.
“Program 1000 startup digital adalah awal untuk menumbuhkan semangat digital, konsisten dengan misi, dukungan dan kolaborasi”, tambahnya.
Yansen sebagai inisator “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” turut hadir untuk memotivasi generasi muda Indonesia, menciptakan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia.
“Gerakan 1000 startup lahirnya dari UGM. Empat tahun lalu, ada program pengembangan Apps di UGM. Selepas project tersebut, Rektor UGM, Pak Pratikno bertanya, apa yang akan dilakukan setelah ini?,” ujar Yansen, bercerita mengenang masa lalu.
“Dari pertanyaan Pak Pratikno tersebut, program serupa digelar kembali di Universitas tertua yang menjunjung nilai kemanusiaan dan socio-entrepreneurship ini. Jogja adalah sarangnya developer. Bersama dengan Pak Menteri, “Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” mendorong anak Indonesia untuk menjadi pemain, bukan konsumen,” tandas Yansen, CEO Kibar.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengapresiasi spirit UGM dalam menanamkan socio-entrepreneurship. Beliau mengatakan, “Proses Innovative Academy dalam membentuk entrepreneur dibidang digital melahirkan manusia yang berbeda, mengeksplorasi jiwa-jiwa muda yang full of talent menjadi center of gravity from ideas innovation” ungkapnya.
Dalam keynote speech Ignition, Rudiantara menyampaikan “Visi Gerakan 1000 Startup Digital yaitu menjadikan Indonesia sebagai “The Digital Energy of Asia”. Produk digital ekonomi yang potensial dengan e-commerce senilai 130 miliar dollar di tahun 2020 yang berbasis teknologi. Indonesia jangan hanya menjadi pasar. Indonesia harus mampu bermain di Negara lain. Oleh karena itu, dibuat roadmap dengan membuat Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Outputnya adalah menghasilkan produk digital berupa bisnis sosial yang memiliki value present,” tegas beliau.
Startup yang menjadi panelis pada acara Ignition memberikan insight yang beragam bagi founder yang hendak merintis startup. Beberapa tema yang disampaikan oleh panelis meliputi, The Art of Entrepreneurship, Building Startup Mindset, Don’t Start a Business Solve a Problem, Empowering Communities to Grow The Ecosystem, and The Next Generation of Bloggers. Melalui tema-tema tersebut, pola pikir dan kreativitas founder dapat tumbuh dan berkembang untuk mewujudkan startup yang diimpikan.