Dalam rangka mengidentifikasi potensi dan tantangan dalam pemanfaatan bambu di Kabupaten Wonosobo, pemerintah kabupaten setempat mengundang beberapa pihak yang diantaranya adalah akademisi untuk saling bersinergi merumuskan strategi pemberdayaan masyarakat setempat melalui pelatihan dan pengembangan ketrampilan, serta membangun kolaborasi yang solid antar pemerintah daerah, akademis, dan masyarakat dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan Kamis yang lalu (25/7) di Hotel Dafam Wonosobo.
Beberapa Dekan Universitas Gadjah Mada turut diundang dalam FGD tersebut sebagai mitra kolaborasi pada kegiatan penguatan ekonomi lokal, diantaranya adalah Dekan Fakultas Teknik UGM, Dekan Fakultas Kehutanan dan Dekan Sekolah Vokasi. Prof. Selo sebagai Dekan Fakultas Teknik dan Sigit Sunarta, Ph.D., serta memberikan sambutannya secara daring. FGD dilaksanakan dalam 2 sesi, dimana sesi 1 dipaparkan oleh Tim Peneliti Bambu UGM dengan tema Roadmap dan Rencana Pengembangan Industri Bambu Laminasi di Kabupaten Wonosobo, dan sesi kedua dipaparkan oleh Kepala Bappeda/Kepala Dinas LHK Kabupaten Wonosobo mengenai Potensi Pengembangan Daerah dengan Pemanfaatan Bambu di Kabupaten Wonsobo.
Hargo Utomo, Ph.D. selaku Direktur Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada secara terpisah menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para peneliti yakni Bapak Radian beserta tim Arsinggaru Bambu Nusantara yang telah bekerja keras memberikan dedikasi ilmu dan teknologi tepat guna melalui pengembangan industri bambu laminasi ini. Arsinggaru Bambu Nusantara ini adalah startup Inovasi Penyediaan Bahan Baku Bambu Laminasi, dan saat ini sedang melaksanakan inkubasi Startup Grant 2024 di Innovative Academy Universitas Gadjah Mada (IA UGM). Startup Grant (SG) 2024 merupakan salah satu program PRIME STeP yang diselenggarakan oleh Innovative Academy hasil kerja sama antara Universitas Gadjah Mada, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Asian Development Bank dalam rangka membantu startup meningkatkan skala bisnisnya ke Tahap Seri dengan memberikan pendanaan kepada startup.. “Kami juga sangat mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara perguruan tinggi, dinas pemerintahan dan pemangku masyarakat dalam menggerakkan masyarakat untuk menumbuhkan perekonomian melalui produk bambu ini”, ungkapnya.
“Sebagai bentuk komitmen Tridharma Universitas Gadjah Mada melalui keberadaan UGM Science Techno Park, kami terus berusaha melebarkan sayap kerja sama yang melingkupi gabungan peneliti bermitra dengan pihak eksternal untuk hilirisasi inovasi berbasis kampus sesuai misi yang digulirkan UGM untuk memperkuat perekonomian lokal ke ranah global, dalam hal ini adanya tim bambu laminasi menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, sebagai upaya untuk berkontribusi dalam pengembangan industri bambu terkhusus di Kabupaten Wonosobo. Industri bambu dan produk-produknya mempunyai potensi tinggi dalam pengembangannya, dan tentunya bermitra dengan komunitas masyarakat sekitar”, Hargo menambahkan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Nadang Wardoyo mengatakan, “Acara ini berlangsung dengan luar biasa berkat dukungan dan apresiasi dari semua pihak atas kerja sama yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Perhutani dan Bappeda juga menyatakan kesiapan untuk mendukung pengembangan ini. UGM perlu memperbanyak jumlah pengadaan bibitnya agar dampaknya dapat lebih dirasakan masyarakat. Harapannya, UGM juga dapat mendukung pengembangan sentra bambu melalui teknologi pengolahan bambu yang dapat diajarkan kepada masyarakat. Wonosobo memiliki lahan yang cukup luas yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sentra bambu Wonosobo. Terakhir, kami juga memohon kepada teman-teman dari instansi terkait di Wonosobo untuk kembali merapatkan barisan agar upaya mewujudkan Wonosobo sebagai sentra bambu dapat terealisasi dengan baik.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan dokumen secara resmi sebagai wujud Kerja Sama Penguatan Ekonomi Lokal melalui Inovasi Bambu Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Kabupaten Wonosobo. (Penulis; Tim IA/Foto: Tim IA).