Universitas Gadjah Mada melalui Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi, Universitas Gadjah Mada, kembali melakukan kerjasama dengan BAKTI Kominfo. Program yang diusung oleh BAKTI Kominfo bersama dengan Universitas Gadjah Mada kali ini menjadikan Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai lokasi tujuan. Agenda ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 17 Juli 2023 hingga Selasa, 25 Juli 2023.
Tim pelaksana penelitian terdiri dari bidang keahlian yang beragam. Dalam penerjunan di Kepulauan Kabupaten Anambas, UGM menerjunkan tim dari Pusat Studi Wanita yang dikoordinatori langsung oleh Kepala Pusat Studi Wanita, Dr. Widya Nayati, MA dengan basis keahlian pada isu gender. Dalam susunan tim, tim penelitian juga berkolaborasi dengan Agus Indiyanto, S.Sos., Phd selaku ahli bidang ilmu antropologi, Dr. Mohamad Yusuf, M.A sekalu ahli bidang studi pariwisata, dan Ahmad Fadli Azami S.Sos., MA selaku asisten tim ahli dengan latar belakang keahlian ilmu sosiologi. Multidisiplin ilmu tersebut saling berkolaborasi untuk menelisik isu bertema ‘Kajian Optimalisasi Solusi Ekosistem Ekonomi Digital di Wilayah 3T Berbasis Penguatan Kesejahteraan, Aliansi Strategis dan Semangat Kebangsaan dengan Fokus pada 1). Penguatan Peran Wanita di Sektor Digital; 2). Pariwisata Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan; serta 3). Pemberdayaan Ekonomi di Kabupaten Kepulauan Anambas. Lebih lanjut lagi, berikut adalah nama-nama ahli yang terjun langsung dalam kegiatan kali ini:
Tim Peneliti:
- Dr. Widya Nayati, MA
- Agus Indiyanto, S.Sos., M.Si., Ph.D.
- Dr. Mohamad Yusuf, M.A.
- Ahmad Fadli Azami, S.Sos., M.A.
Tim administrator:
- Yolenta Ivana Putri, S.T.P
- Octaviani Widya Pradipta
Tim BAKTI Kominfo:
- Sidhi Nugroho
- Vykar
- Satrya
Tim peneliti, administrator, dan BAKTI Kominfo—yang selanjutnya disebut sebagai Tim Anambas—melakukan berbagai metode riset lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan in-depth interview yang terbagi ke dalam rangkaian Focus Group Discussion (FGD) selama 2 (dua) hari, meliputi FGD bersama dinas pada 20 Juli 2023 dan FGD bersama aliansi masyarakat pada 21 Juli 2023. Kegiatan observasi dilakukan dengan mengunjungi beberapa titik lokasi guna menggali informasi eksisting yang lebih tajam mengenai fokus isu dari responden di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Tim Anambas pun memperoleh beberapa luaran yang telah dicapai dari kunjungan pertama. Yang pertama adalah perihal sarana dan prasarana. Pada faktanya, Kabupaten Kepulauan Anambas tergolong lebih maju (pada titik lokasi pengamatan) jika dibandingkan pada kriteria wilayah 3T dari beberapa lokasi penelitian lain. Terdapat infrastruktur digital eksisting yang telah ada. Namun, pada beberapa titik tokoh masyarakat melalui aliansi pada sesi FGD memaparkan bahwa terdapat beberapa infrastruktur tidak berfungsi dengan optimal. Aksesibilitas. Luas wilayah perairan, menjadikan moda transportasi laut menjadi opsi utama masyarakat untuk saling terkoneksi dari satu pulau ke pulau lain. Faktor cuaca menjadi pengaruh utama. Luaran kedua adalah tentang perekonomian masyarakat—berdasarkan hasil yang didapatkan dari sesi FGD, telah disebutkan bahwa hampir tidak terlihat keberadaan pengemis maupun gelandangan di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Kemudian, terdapat hal untik yang dapat diunggulkan dari hasil program ini, diantaranya adalah fokus perihal penguatan peran wanita, pariwisata berkelanjutan dan wawasan lingkungan, serta fokus pemberdayaan ekonomi. Dalam fokus penguatan peran wanita, tim akan mendorong pemberdayaan wanita di Kabupaten Kepulauan Anambas. Untuk fokus pariwisata berkelanjutan dan wawasan lingkungan, sektor bahari menjadi potensi unggulan bagi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Anambas, meingingat Kepulauan Anambas memiliki kawasan konservasi yang termasuk dalam zona inti taman wisata perairan (TWP), terlebih pada wilayah yang terdiri dari gugusan pulau dan batas wilayah perairan Natuna pada sisi Utara, Timur, dan Barat, serta Kepulauan Tambelan pada sisi Selatan. Dalam fokus pariwisata ini juga kita bisa mengetahui terdapat potensi digital rebranding dan eco-tourism. Di samping itu, pada fokus pemberdayaan ekonomi, kita akan mengetahui bahwa dominasi perairan dapat memberi peluang potensi blue economy dengan memberdayakan sumberdaya sektor kelautan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Dari titik tersebut, perairan mampu memperluas ruang akses masyarakat dalam penguatan ekonomi dengan pemanfaatan keunggulan sektor kelautan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Kemudian terdapat potensi pemasaran digital melalui berbagai platform e-commerce dengan berbagai metode pembelian berbasis digital.