• Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Sambutan
    • Struktur Organisasi
  • Program
    • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
      • Kawasan UGM STP
      • Program Layanan Hilirisasi Inovasi
      • Layanan TTO
    • Pengelolaan dan Pembinaan Usaha
      • Layanan Pendampingan Badan Usaha UGM
    • Innovative Academy
    • Intellectual Property Management Office (IPMO)
  • Hibah/Grant
    • Program Dana Padanan 2025
    • Prime STeP
      • Hibah Pengembangan Inovasi
      • Startup Grant 2025
    • Portofolio MF and Prime Step
  • Produk
    • Agrokompleks Pangan
    • Art and Heritage
    • Alat Kesehatan dan Obat
    • MRTIK
  • Kerja Sama
    • Anak Usaha
    • Mitra
  • Berita
  • Kontak
  • Home
  • Berita

Mantan CEO Schlumberger Beri Wawasan Bisnis Pada Calon Startup UGM

  • Berita, Slider
  • 10 April 2018, 10.47
  • Oleh :

Mantan CEO Schlumberger Indonesia dan pendiri Biru Peduli Foundation, Ir. Ahmad Yuniarto, memberikan wejangan pada peserta Innovative Academy Batch 5 pada hari Sabtu (7/4) di Gedung Entrepreneurship Development Service (EDS) UGM, Asem Kranji, Sekip K7, Kampus UGM. Peserta Innovative Academy (IA) merupakan hasil seleksi dari program kewirausahaan dan inkubasi tingkat kampus UGM dan dilatih untuk merintis usaha startup.

Alumnus Teknik Elektro UGM tahun 1986 ini mengatakan ada empat fase yang harus dilalui sebuah tim dalam merintis sebuah bisnis startup. Keempat fase tersebut adalah forming, storming, norming dan performing. Ia menyebutkan keempat fase itu harus dilalui dengan baik, apabila tidak bisa maka sebuah usaha bisnis akan bubar dengan sendirinya. “Jika kita membentuk tim ada fase dan dimanika yang terjadi, semuanya harus dilalui,” katanya.

Saat membentuk tim, proses pengumpulan orang lain disebut tahap forming. Setelah tim terbentuk dan mulai bekerja biasanya akan melalui fase storming yakni munculnya konflik. “Di fase ini yang terjadi adalah konflik atau friksi,” paparnya.

Konflik terjadi karena adanya dinamika dalam sebuah tim terkait dari peran masing-masing anggota tim dan tujuan bersama yang akan dicapai. Apabila dalam situasi ini antar anggota tim tidak solid bahkan tidak bisa menyelesaikan konflik tersebut maka akan sulit melalui fase selanjutnya.

Apabila berhasil sebuah tim bisa memasuki fase selanjutnya yakni norming. “Fase ini didapat apabila anggota tim bisa mengesampingkan masalah dan mulai membuat kedekatan, membuat aturan sop dan proses,” paparnya.

Setelah fase norming dilalui, sebuan tim akan mulai menghasilkan prestasi kerja atau performing. Keberhasilan mengelola dinamika dalam tim, menurut Yuniarto, maka sebuah sukses dalam fase performing. “Apabila bisa membawa masuk timnya ke tahap norming, baru bisa naik ke level performing,” katanya

Kepada puluhan peserta IA Batch 5, ia menegaskan agar setiap anggota tim memiliki niat dan keyakinan untuk betul-betul terjun dalam bisnis start up. Keikutsertaan peserta inovative academy tidak cukup hanya untuk belajar dan mencari pengalaman. Menurutnya, hal yang paling sulit dalam bisnis bukanlah urusan teknis, namun pada kemampuan membangun relasi, komunikasi serta bisnis proses. “Jika niatnya datang ke sini hanya belajar dan cari pengalaman maka tidak ada keberhasilan Anda dalam membangun startup,” tegasnya.

Seperti diketahui, pada Inovative Academy tahap ke-5 ini diikuti oleh 10 tim peserta yang tengah mulai merintis dan mambangun bisnis startup, yakni kalikesia, kreasibilitas, wonderbee, rekanbisnis, wozmi, caltyfarm, carenusa, edutania, datector, dan eksporia. Para peserta IA 5 ini sudah mengikuti proses pelatihan dan mentoring selama 10 minggu dari 12 minggu. Para peserta nantinya akan dipilih sebagai kelompok startup yang potensial untuk mengikuti proses pengembangan bisnis selanjutnya dari pihak UGM dan investor. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Related Posts

Perkuat Kolaborasi Industri Herbal dan Kosmetik, UGM Jalin Kerja Sama dengan PT Martina Berto dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator

Berita Rabu, 11 Juni 2025

Yogyakarta, 10 Juni 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan dan penghiliran inovasi, khususnya di bidang herbal dan kosmetika melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Martina Berto Tbk dan PT Global Edukasi Talenta Inkubator (GETI)/ Exporthub.id Ecosystem.

UGM dan MIT Dorong Produk Riset Sampai ke Tangan Masyarakat

Berita Senin, 2 Juni 2025

Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology, Regional Entrepreneurship Acceleration Program (MIT-REAP) dalam kerangka mendorong hilirisasi riset teknologi mendalam.

Road to PRIME STeP 2025: Kunjungan Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek ke STP UGM

Berita Senin, 2 Juni 2025

Pada tanggal 27 Mei 2025, Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng., Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), melakukan kunjungan ke Science Techno Park (STP) Universitas Gadjah Mada (UGM).

UGM Buka Kantor Pengelola Kekayaan Intelektual

Berita Kamis, 22 Mei 2025

Universitas Gadjah Mada terus mendorong para dosen dan peneliti untuk produktif dalam menghasilkan karya ilmiah dan produk inovasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan industri.

Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengembangan Usaha UGM

Kantor Pusat UGM, Sayap Selatan, Lantai 2,

Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: +62274 5573 66

HP: +62 813-8268-8709

HP: +62 821-3766-4774

Email: ditpui@ugm.ac.id

Tentang Kami

Program

  • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
  • Pengembangan Usaha
  • Innovative Academy
  • Intellectual Property Management Office (IPMO)

Hibah/Grant

  • Matching Fund Program
  • Prime STeP

Lain-Lain

  • Produk
  • Kerja Sama
  • Berita
  • Kontak

© 2023 Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada