Serah terima produk Gama Rain dan Gama-Kids dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2021 lalu. Acara bertempat di Aula Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Serah terima oleh Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi melalui pendanaan Hibah Implementasi Inovasi Badan Riset Inovasi Nasional. Pada acara tersebut masing-masing pihak juga memberikan sambutannya antara lain oleh perwakilan Bappeda, perwakilan Kecamatan Becik, serta Direktorat PUI. Sosialisasi mengenai Gama Rain Filter serta Gama-Kids juga menjadi rangkaian kegiatan pada acara serah terima produk tersebut. Selanjutnya adalah kegiatan implementasi Gama Rain Filter dan Gama-Kids ke masing-masing daerah tersebut.
Di Kabupaten Pemalang terdapat 6 daerah yang merupakan lokasi khusus atau lokus stunting. Daerah tersebut antara lain Desa Mendelem Kecamatan Belik, Desa Mandiraja Kecamatan Moga, Desa Kalirandu Kecamatan Petarukan, Desa Batursari Kecamatan Pulosari, Desa Tundagan Kecamatan Watukumpul dan Desa Peguyangan Kecamatan Bantarbolang. Keenam daerah lokus stunting ini ditunjuk oleh Bappeda Kabupaten Pemalang sebagai daerah yang mengalami kasus stunting tertinggi. Tingginya kasus stunting tersebut dipicu oleh extreme poverty atau kemiskinan garis ekstrem. Kecamatan-kecamatan tersebut mengalami extreme poverty berkenaan dengan minimnya potensi ekonomi di daerah itu. Masyarakat mengakses air sebagai sumber daya kehidupan utama melalui transaksi jual beli. Masyarakat tidak dapat mengeksplorasinya dari alam secara bebas. Keadaan extreme poverty ini mengakibatkan warga hanya bisa mengakses kebutuhan pokok secara terbatas. Umumnya masyarakat tidak dapat membeli kebutuhan pangan gizi yang tinggi protein untuk mengantisipasi stunting bagi wanita muda, calon ibu, ibu mengandung dan bayi. Hal tersebut berkenaan dengan kondisi ekonomi ekstrem ini.
Daerah penerima teknologi Gama Rain Filter adalah Dusun Gondang. Daerah tersebut ditunjuk oleh Bappeda Kabupaten Pemalang sebagai daerah dengan tingkat krisis air yang cukup tinggi. Sulitnya akses warga terhadap air ini mengakibatkan pengeluaran sehari-hari habis untuk pembelian air dengan biaya Rp 70.000- Rp 80.000. Saat ini warga melakukan pemanenan air hujan secara sederhana menggunakan pipa dan bak penampungan tanpa menggunakan filter. Hal tersebut menyebabkan masyarakat perlu memproses air lebih lanjut dan tingkat higienitas air yang masih rendah. Adanya Gama Rain Filter dengan teknologi yang lebih unggul ini maka dapat mengatasi masalah keterbatasan air bersih siap konsumsi tersebut. Perawatan filter yang mudah dan murah memungkinkan warga untuk dapat meminimalisir pengeluaran. Dengan begitu warga dapat mengakses kebutuhan pangan tinggi protein serta beragam untuk mendukung pengurangan tingkat stunting.
Mari terus pantau sosial media kami di
IG : @ugm.stp
Twitter : @UGMSTP
Linkedin : UGM STP