Ideathon Nusantara Competition, salah satu agenda utama Universitas Indonesia Innovation Festival (UIIF) 2024, menjadi wadah bagi talenta muda Indonesia untuk menawarkan solusi inovatif atas berbagai tantangan di sektor ekonomi, lingkungan, dan sosial. Kompetisi ini mengundang peserta dari seluruh Indonesia untuk menyampaikan ide kreatif mereka yang berpotensi menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan dukungan para mentor dan panel juri dari berbagai latar belakang, Ideathon Nusantara Competition memacu generasi muda untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berbasis inovasi.
Sentosa Fishery, perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), mengusung solusi berbasis inovasi untuk menangani keterbatasan akses pasar ikan di Yogyakarta. Tim ini mengolah ikan reject—termasuk tuna dari Papua—menjadi produk bernilai tambah seperti ikan asap cair menggunakan limbah tempurung kelapa, abon ikan, dan produk ikan asap. Selain ramah lingkungan dengan emisi karbon rendah, proses produksinya cepat dan efisien. Dengan pelatihan yang sudah dilakukan melibatkan 1.000 orang, 20 komunitas, dan 10 kota di Indonesia, Sentosa Fishery tidak hanya menjadi pelopor inovasi ikan asap cair di Yogyakarta tetapi juga menunjukkan potensi pasar sebesar Rp87 miliar.
Di bawah naungan Innovative Academy Direktorat Pengembangan Usaha UGM, Sentosa Fishery berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi tersebut. Prestasi ini menjadi bukti bahwa solusi yang ditawarkan tidak hanya relevan, tetapi juga memiliki dampak besar bagi masyarakat dan ekosistem perikanan. Innovative Academy berharap keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa UGM lainnya untuk terus menciptakan inovasi yang berdampak luas. Kolaborasi, pengembangan kompetensi, dan keberlanjutan menjadi elemen kunci yang diharapkan mampu mendorong lebih banyak ide inovatif ke arah komersialisasi dan pemberdayaan masyarakat.