Dalam upaya mendorong hilirisasi inovasi sebagai solusi bagi permasalahan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) serta sebagai bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas program Matching Fund (MF) Kedaireka Tahun 2023, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Ekosistem Kedaireka menyelenggarakan Seminar Hasil Matching Fund Tahun Anggaran 2023. Acara ini diselenggarakan pada hari Kamis, 11 Juli 2024 di gedung Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Universitas Gadjah Mada (UGM). Seminar hasil ini terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu pameran produk rekacipta dan talkshow. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai universitas dari seluruh Indonesia, yang mempersembahkan inovasi-inovasi terbaru hasil kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Beliau menyampaikan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan era baru bagi dunia pendidikan dan industri di Indonesia, di mana hasil produksi dan inovasi dari penelitian dapat dihilirisasi dengan baik.
“Ketergantungan atas produk-produk asing harapannya lambat laun sudah bisa kita tinggalkan dan dapat mempunyai produk mandiri di Indonesia”
Pada acara pameran produk, Universitas Gadjah Mada menampilkan empat produk unggulan, yaitu Teknologi Toxin Binder oleh Dr. Ir. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP., Konsentrat Immunobooster (Dietetic Feed) oleh Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA, DEA., IPU., ASEAN Eng., Multistrain Probiotik Lokal oleh Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S., dan Biodegradable Polipropilen oleh Yuni Kusumastuti, S.T., M.Eng., D.Eng.
Para inventor, universitas, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki harapan besar terhadap masa depan inovasi produk dalam negeri. Pada sesi talkshow, Prof. Dr. Ir. Endang Sutriswati Rahayu, M.S. memaparkan hasil risetnya tentang multistrain probiotik lokal yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Dirjen Dikristek Kemendikbudristek Periode 2020-2024, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPU, Asean Eng., menyampaikan bahwa Program Matching Fund Kedaireka bertujuan untuk membangun ekosistem yang menyatukan antara bidang penelitian dan industri guna memperkuat perekonomian Indonesia menuju negara maju. Harapan ini mencerminkan komitmen seluruh pihak dalam menciptakan produk-produk inovatif yang mampu bersaing, sekaligus membawa kemajuan bagi bangsa. Dengan sinergi ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian teknologi dan inovasi, serta berkontribusi lebih besar dalam perekonomian global.
Mari terus pantau sosial media kami di
IG : @ugm.stp
Website: ditpui.ugm.ac.id
Twitter : @UGMSTP
Linkedin : UGM STP