• Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Sambutan
    • Struktur Organisasi
  • Program
    • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
      • Kawasan UGM STP
      • Program Layanan Hilirisasi Inovasi
      • Layanan TTO
    • Pengelolaan dan Pembinaan Usaha
      • Layanan Pendampingan Badan Usaha UGM
    • Innovative Academy
    • Intellectual Property Management Office (IPMO)
  • Hibah/Grant
    • Program Dana Padanan 2025
    • Prime STeP
      • Applied Research Grant
      • Startup Grant
    • Portofolio MF and Prime Step
  • Produk
    • Agrokompleks Pangan
    • Art and Heritage
    • Alat Kesehatan dan Obat
    • MRTIK
  • Kerja Sama
    • Anak Usaha
    • Mitra
  • Berita
  • Kontak
  • Home
  • Berita

Sejarah Cokelat Dunia

  • Berita
  • 31 Oktober 2020, 02.51
  • Oleh : ditpui

 

Cokelat, yang langsung terbayang begitu mendengar kata itu adalah berbagai jenis makanan nikmat yang disukai banyak orang.

Bahan pangan yang terbuat dari biji kakao ini menjadi salah satu kudapan favorit banyak orang, ada berbagai jenis cokelat yang dihasilkan dari biji kakao, mulai dari cokelat batang, pasta cokelat, bubuk cokelat, dan masih banyak lagi. Berkaitan dengan cokelat, mari kita tinjau sekilas mengenai sejarah munculnya cokelat. 

Mengutip dari laman history.com, cokelat pertama kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman. Dulu, cokelat dipercaya menjadi salah satu bahan makanan yang hanya bisa dikonsumsi oleh para bangsawan. Para ahli memperkirakan bahwa pohon kakao sebagai bahan utama pembuatan cokelat mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara hingga ke Amerika Tengah sampai Meksiko.

Menurut Sophie dan Michael Coe dalam bukunya ‘The True History of Chocolate‘, bukti linguistik paling awal dari konsumsi cokelat merentang dari tiga hingga empat milenium yang lalu, di Mesoamerika pra-Kolombia seperti Olmec. Bukti paling awal mengenai cokelat pertama muncul di situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras pada 1100-1400 SM (Sebelum Masehi). Dari penemuan ini, banyak yang menduga bahwa biji kakao tidak hanya digunakan sebagai minuman tetapi juga sebagai gula alami untuk minuman beralkohol dan obat. Kemudian ditemukan residu cokelat pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno, peradaban pertama yang mendiami daerah Mesoamerika di Río Azul, Guatemala Utara. Ini menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat diperkirakan sekitar tahun 450 SM – 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain.

Di Eropa, cokelat pertama kali tiba di Spanyol. Salah satu anggapannya, tepatnya tahun 1544 Masehi, delegasi Kekchi dari Guatemala mengunjungi Istana Spanyol dan membawa hadiah, di antaranya adalah minuman cokelat. Momen ini merupakan awal mula cokelat dikenal dunia. Pada awalnya cokelat tidak cocok dengan lidah orang Eropa, karena rasanya yang pahit. Kemudian, cokelat ditambahkan madu atau gula sehingga terbentuklah cokelat manis pertama kali.Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di Istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit Eropa. Awalnya orang Eropa mengonsumsi cokelat sebagai minuman. Kemudian pada tahun 1847 barulah ditemukan cokelat padat. Orang Eropa menyingkirkan hampir semua rempah-rempah pada cokelat yang ditambahkan oleh orang Mesoamerika. Hanya vanila yang dipertahankan karena cita rasanya.

Seiring berkembangnya waktu, permintaan cokelat semakin meningkat dan cokelat semakin terkenal di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut UGM Cocoa Teaching Industry hadir menjadi salah satu industri yang siap memenuhi kebutuhan cokelat di Indonesia. Berlokasi di Batang, Jawa Tengah,  UGM Cocoa Teaching Industry merupakan pabrik pengolahan kakao pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan kebun kakao dan sekaligus menjadi pusat pengembangan SDM di bidang kakao. Fasilitas ini mulai dibangun sejak tahun 2017 melalui kerja sama antara Kementerian Perindustrian dengan Pemerintah Kabupaten Batang dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pabrik yang berada di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang mempunyai area pabrik seluas 9.000 m2 dengan terdiri dari bangunan seluas 2.590m2. Fasilitas ini dilengkapi mesin dan peralatan industri pengolahan kakao berkapasitas 6.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp89,9 miliar.

Selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar akan cokelat, UGM Cocoa Teaching Industry juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk belajar mengenai proses pengolahan atau pun proses budidaya tanaman kakao karena pabrik terintegrasi langsung dengan kebun kakao.

Kita tidak menyangka bahwa proses pengolahan cokelat sangat panjang dari biji kakao untuk menjadi cokelat yang siap dinikmati. Pada artikel selanjutnya kita akan belajar bagaimana cara mengolah cokelat menjadi cokelat yang siap dinikmati dengan berbagai rasa. (Nabila/PUI).

 

Sumber:

  • meltedinside.wordpress.com
  • www.cokelatndalem.com

 

Tags: cocoa teaching industry Cokelat DITPUI PUI SEJARAH COKELAT DUNIA UGM

Related Posts

Kunjungan Plt. Direktur Bina Talenta, Dirjen Ristek Dikti Sains dan Teknologi ke STP UGM

Berita Rabu, 26 Maret 2025

Pada tanggal 18 Maret 2025, Dr. Karlisa Priandana, S.T., M.Eng., Plt.

Kolaborasi UGM dengan British Council dalam workshop “Measuring Social Value in Research Translation” dalam rangka International Science Partnerships Fund (ISPF)

Berita Senin, 24 Maret 2025

Pada tanggal 18 Maret 2025, Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan British Council menyelenggarakan workshop bertajuk “Measuring Social Value in Research Translation” dalam rangka International Science Partnerships Fund (ISPF) Capacity Building Programme in Research and Innovation.

Startup KirimObat: Solusi Pengiriman Obat yang Efisien dan Tepat

Berita Rabu, 5 Maret 2025

KirimObat merupakan startup binaan Innovative Academy Universitas Gadjah Mada yg mengikuti program Innovation Challenge  2024.

Gama Umami

Gama Umami

Agrokompleks PanganProduk Selasa, 27 Agustus 2024

Teknologi pakan dengan cara membuat pakan komplet awetan yang langsung dapat diberikan ternak dari bahan pakan yang bersifat musiman dan berkualitas dari kuantitas serta kualitasnya.

Mari terus pantau sosial media kami di

IG        :  @ugm.stp 

Website: ditpui.ugm.ac.id

Twitter  : @UGMSTP

Linkedin : UGM STP

.
Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengembangan Usaha UGM

Kantor Pusat UGM, Sayap Selatan, Lantai 2,

Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: +62274 5573 66

HP: +62 813-8268-8709

HP: +62 821-3766-4774

Email: ditpui@ugm.ac.id

Tentang Kami

Program

  • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
  • Pengembangan Usaha
  • Innovative Academy
  • Intellectual Property Management Office (IPMO)

Hibah/Grant

  • Matching Fund Program
  • Prime STeP

Lain-Lain

  • Produk
  • Kerja Sama
  • Berita
  • Kontak

© 2023 Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada