Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS CoV-2) adalah virus penyebab Covid-19, yang termasuk dalam family Coronaviridae. Spektrum manifestasi klinis Covid-19 sangat luas.
Sekitar 80% kasus memiliki gejala klinis ringan atau sedang, 13,8% mengalami sakit berat, dan sebanyak 6,1% pasien jatuh ke dalam keadaan kritis. Saat ini referensi standard untuk deteksi virus penyebab Covid-19 adalah dengan menggunakan real-time reverse-transcription polymerase chain reaction (rRT-PCR) dan jika diperlukan dengan Sequencing (WHO, 2020). Selain rRT-PCR, terdapat pula metode serologi yang dapat dipakai untuk mendiagnosis Covid-19.
UGM bersama mitra PT Hepatika Mataram telah berhasil mengembangkan alat deteksi cepat berbasis lateral flow immunochromatography (LFI) dengan menggunakan antigen S dan N untuk mendeteksi IgM dan IgG terhadap SARS CoV 2 yang disebut RI-GHA. RI-GHA sendiri terdiri dari RI-GHA generasi pertama dan RI-GHA generasi kedua yang merupakan pengembangan dari RI-GHA generasi pertama. Produk tersebut menunjukkan keunggulan, antara lain mudah diaplikasikan, dapat dilakukan dimanapun. Selain itu, keunggulan lain Kit deteksi berbasis LFI adalah bermanfaat untuk diagnostic cepat, dapat digunakan untuk skrining massal di lapangan, dan dapat untuk menguji herd immunity masyarakat (Penelitian TFRIC-19 2020).
Rapid test berbasis lateral flow immunochromatography RI-GHA generasi kedua sebanyak 12.000 unit didistribusikan ke berbagai instansi di Indonesia, diantaranya Puskesmas Mlati II, Sleman, DIY sebanyak 6000 unit; Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto sebanyak 2000 unit; Dinas Kesehatan Kabupaten Malang beserta Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (RS UMM) sebanyak 2000 unit dan Dinas Kesehatan Kota Makassar sebanyak 2000 unit.