PASIVIK atau Pasien Simulasi Virtual untuk Mahasiswa Keperawatan merupakan salah satu inovasi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang mendapatkan pendanaan pada Program Matching Fund Kedaireka 2021. Ketua pelaksana dari inovasi ini adalah Ibu Ariani Arista Putri Pertiwi, S.Kep., Ns., MAN., DNP dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Program Studi Ilmu Keperawatan UGM bekerjasama dengan Kalikesia membuat inovasi pembelajaran dengan konsep digitalisasi pendidikan yang mencakup di dalamnya studi kasus dan simulasi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) melalui pembuatan produk PASIVIK ini. Data studi kasus akan menjadi basis utama pasien virtual yang telah didesain bersama skenario kasus, teknologi natural language processing dan speech recognition untuk berinteraksi dengan mahasiswa keperawatan. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan pasien virtual tersebut, dan melakukan tanya jawab layaknya dengan pasien di rumah sakit secara langsung. Hasil dari pembelajaran dengan mahasiswa keperawatan akan menjadi rujukan untuk dosen keperawatan dalam menilai kemampuan mahasiswa dalam menangani kasus-kasus pada pasien.
Latar belakang adanya inovasi ini ialah keadaan di masa pandemi yang menyebabkan pengajaran pada mahasiswa keperawatan terutama dalam hal pengalaman praktik menjadi terbatasi. Karena terjadinya peningkatan kasus, pemerintah di berbagai negara membuat kebijakan untuk membatasi bahkan menutup akses dan kegiatan masyarakat, salah satunya kegiatan belajar mengajar tatap muka atau luring. Begitu juga dengan kebijakan yang terjadi di Indonesia, sudah lebih dari 1 tahun, Indonesia menerapkan proses pembelajaran secara daring, termasuk dalam pendidikan keperawatan. Pengajaran penalaran klinis biasanya mahasiswa lakukan melalui pengalaman praktik klinik secara langsung, namun selama pandemi, terjadi pembatasan dan penundaan praktik klinik yang dapat mempengaruhi tercapainya kompetensi kemampuan penalaran klinis. Sehingga praktik klinik tergantikan oleh metode daring ataupun video pembelajaran keterampilan klinik. Studi kasus dan simulasi secara daring dinilai sukses untuk menilai dan mengembangkan penalaran klinis secara efektif (Brown Tyo & McCurry, 2019). Maka dikembangkan inovasi ini untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan metode digitalisasi.
Penggunaan metode digitalisasi dalam inovasi ini dalam bentuk Virtual Patient (VP) merupakan sarana yang berguna untuk pembelajaran, mengajar, dan mengkaji penalaran klinis mahasiswa. Di dalam sistem VP, mahasiswa dapat berperan sebagai perawat dan menangani pasien dalam lingkup kasus yang beragam. VP mampu mendorong pembelajaran secara mandiri (self-regulated learning) dengan cara memberikan umpan balik kepada mahasiswa, sesaat setelah mahasiswa menyelesaikan kasus yang dipilih. Projek pengembangan produk PASIVIK ini melibatkan 200 mahasiswa serta dosen keperawatan sebagai pembimbing dan tenaga ahli dalam merancang dan mendesain konten materi pada produk PASIVIK. Sehingga baik dosen maupun mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menjalin kerjasama bersama mitra dan berkegiatan di luar kampus melalui projek ini.
Mari terus pantau sosial media kami di
IG : @ugm.stp
Twitter : @UGMSTP
Linkedin : UGM STP