Motion graphic didefinisikan secara sederhana sebagai gambar bergerak. Motion graphic dianggap paling cocok untuk media promosi startup, karena biaya pembuatannya dapat dijangkau oleh perusahaan rintisan. Keuntungan lain bagi startup yang menggunakan motion graphic adalah tampilannya yang menarik dan simple. Innovative Academy sebagai wadah bagi startup-startup hasil inkubasi dari Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (Dit.PUI) UGM harus berada di barisan terdepan dalam hal pengembangan kreativitas termasuk diantaranya dengan memanfaatkan motion graphic sebagai media promosi.
Workshop pengenalan Motion Graphic diadakan selama dua hari berturut-turut, pada tanggal 12 dan 13 November 2016, yaitu hari Sabtu dan Minggu, pukul 09.00 – 17.00 WIB. Lokasi kegiatan berada di Gedung Entrepreneur Development Service (EDS), Jalan Asem Kranji Blok K-7, Sekip, Yogyakarta.
Bagi startup, menggunakan motion graphic menjadi penting dalam pemasangan iklan atau media promosi di media sosial, karena tidak dikenakan biaya. Lain halnya, jika menggunakan media televisi, video per detik yang ditayangkan harus diperhitungkan dengan baik, karena berbayar. Selain itu, yang menjadi keunggulan motion graphic sebagai media promosi adalah pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan, tidak hanya dalam bentuk audio saja, tetapi dapat berupa audio visual.
Seorang desainer, harus mampu menarik calon konsumen yang menyaksikan motion graphic, agar terpikat dengan video yang ditayangkan dan tergelitik menelusuri produk-produk yang ditawarkan, demi membangkitkan rasa ingin tahunya mengunjungi website resmi startup.
Proses pengerjaan motion graphic yang disarankan oleh Gata Mahardika, harus melalui kerangka berpikir sebagai berikut: proses penulisan script oleh copy writer. Kemudian pembuatan story board, disajikan oleh story board artist dan desain animasi yang dikreasikan oleh seorang animator. Dalam penggarapan motion graphic, faktor yang perlu diperhatikan oleh seorang desainer adalah durasi waktu. Lamanya penayangan motion graphic, dibuat sedemikian rupa hingga efisien, untuk mempertahankan esensi video dari rasa bosan penonton yang menyaksikan motion graphic.
Bikin video jangan kepanjangan, yang penting pesannya sampai ke penonton” ungkap ilustrator dan filmmaker Studio Ruci, Gata Mahardika. Menurutnya, waktu 15 detik pertama pada tayangan motion graphic adalah pertaruhan hidup dan matinya suatu karya untuk mengambil hati calon konsumen.
Peserta workshop adalah startup-startup Innovative Academy, yaitu Bantu Ternak, Handle dan Wemary.com untuk membuat output motion graphic yang akan dipresentasikan pada hari terakhir workshop. Peserta yang hadir, dikelompokan menjadi tiga grup, yang akan memproduksi dan menayangkan motion graphic dari ketiga startup Innovative Academy yang berbeda.