Program entrepreneur Innovative Academy 2.0 yang merupakan kelanjutan dari program serupa pada tahun 2014 diselenggarakan kembali pada tahun 2015. Registrasi secara online melalui website http://innovative.ugm.ac.id dibuka sejak tanggal 13 Februari – 3 Maret 2015. Berdasarkan catatan dari tim Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM dan PT. Kibar Kreasi Indonesia, sebagai fasilitator program Innovative Academy 2.0, tak kurang dari 333 mahasiswa UGM dari berbagai fakultas dan program studi mendaftar pada program ini.
Melalui seleksi administrasi yang cukup ketat, setidaknya 120 orang mahasiswa terpilih untuk selanjutnya menjalani seleksi interview. Sebagian besar mahasiswa terpilih, ternyata sudah cukup solid dan terbukti beberapa sudah memiliki tim dan ide bisnis yang cemerlang. Melalui seleksi interview, hanya 70 orang mahasiswa terpilih yang akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menjadi peserta Innovative Academy 2.0.
Program Innovative Academy 2.0, dibuka oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A., pada 15 Maret 2015. “Entrepreneur harus mulai Think … jangan mencari duit saja”, namun harus diikuti dengan commitment and performances, ”papar Hargo.
Bertempat di Auditorium Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, turut hadir Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna P. Sugarda, S.H., L.L.M. dan Direktur Sistem dan Sumber Daya Informasi, Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D. yang sekaligus menunjukkan keseriusan UGM dalam mencapai visinya untuk menjadi “Socio Entrepreneur University” .
Disampaikan oleh Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D., bahwa Innovative Academy 2.0 akan didukung oleh para mentor, baik dari para akademisi maupun praktisi bisnis. Mentorship akan dilakukan setiap Jumat/ Sabtu Sore setiap minggunya selama 3 bulan ke depan. Nantinya, tim yang dinilai layak produknya, akan diberikan kesempatan untuk mengikuti accelerator program selama 3-6 bulan. Dukungan yang diberikan UGM, berupa disediakannya kantor yang bertempat di Entrepreneur Development Service (EDS), yang beralamat di Jl. Asem Kranji K-7, Sekip, Yogyakarta. Tim terpilih dapat menggunakan kantor di EDS selama jam kerja untuk menunjang kegiatan bisnisnya.
“Diharapkan dengan adanya program Innovative Academy 2.0 yang dirancang sedemikian rupa, tidak hanya menumbuhkan jiwa entrepreneur di kalangan mahasiswa UGM, namun lebih dari itu dapat mendorong munculnya entrepreneur yang memiliki kepedulian sosial, “kata Kasubdit Inkubasi Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM itu.
Senada dengan itu, CEO PT. Kibar Kreasi Indonesia, Yansen Kamto menyampaikan untuk membangun Indonesia, bukan dengan membangun bisnis, namun dengan membuat masyarakat bisa makan. “Entrepreneur bukan pebisnis atau pedagang, namun someone who creates value for society by building an organization that solves a problem in a new way. Kenapa Google bisa menjadi biggest company? Karena they think to solve problem dengan menyediakan informasi untuk semua orang berupa search engine, ” kata Yansen.