Setelah berjalan selama lebih dari satu tahun, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital kini sudah menjaring lebih dari 33.000 pendaftar, dengan 127 startup yang sudah mengikuti tahapan inkubasi di Yogyakarta, gerakan ini hadir melalui Innovative Academy, sebuah program inkubasi yang dikembangkan UGM dan diarahkan untuk membentuk startup digital dengan karakter Indonesia.
“UGM sebagai institusi akademik ingin selalu berkontribusi dalam gerakan ini dengan menjadi mitra penyelenggara kegiatan di DIY. Sinergi UGM dalam kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat socio-entrepreneurial dan mendorong sivitas akademika UGM untuk menghasilkan berbagai solusi digital atas permasalahan yang terjadi di masyarakat,” tutur Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam acara Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Gelombang Tiga, Sabtu (5/5) di gedung Magister Manajemen UGM.
UGM sendiri telah sejak awal menjadi salah satu pendukung gerakan nasional ini. Memasuki penyelenggaraan gelombang ketiga pada tahun ini, Panut mengutarakan bahwa UGM akan terus mendukung gerakan ini, dengan harapan akan muncul semakin banyak startup yang inovatif dan produktif.
“Keterlibatan UGM sejak peluncuran sampai dengan pelaksanaan gerakan nasional angkatan ketiga ini, diharapkan dapat menopang pertumbuhan startup digital di Indonesia dengan mendorong para mahasiswa, dosen, alumni dan masyarakat luas yang sejalan dengan spirit UGM agar menghasilkan karya inovatif dan berani memulai langkah maju sebagai pebisnis pemula,” imbuhnya.
Innovative Academy merupakan sebuah wadah yang dikembangkan oleh Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM bekerja sama dengan inkubator bisnis berbasis teknologi. Innovative Academy diselenggarakan untuk mendorong mahasiswa membangun startup teknologi bermanfaat yang menjadi solusi dari berbagai problem di Indonesia.
“Kami mendorong mahasiswa dari berbagai jurusan membuat sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat, jadi ada keberpihakan pada masyarakat. Lalu kami kerja sama dengan industri untuk mewujudkan ide yang dimiliki para mahasiswa,” jelas Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital hadir di 10 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, DIY, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak. Dalam gelombang ini sektor yang menjadi prioritas meliputi agrikultur, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, dan energi.
Acara Ignition yang digelar merupakan tahapan pertama dari gerakan ini, yang bertujuan untuk memaparkan permasalahan utama yang ada di Indonesia oleh para pelaku industri tersebut. Kemudian, dari peserta ignitiontersebut akan dijaring peserta yang layak untuk melanjutkan ke tahap kedua, yaitu networking, dan mereka diarahkan untuk saling memperkuat hubungan dengan membentuk sebuah tim serta diberikan pengetahuan dasar sebelum memasuki tahapan yang ketiga, yaitu workshop.
Pada sesi workshop, peserta diberikan pembekalan keahlian yang mereka butuhkan dalam membuat sebuah startup digital, mulai dari validasi ide, validasi market, serta model bisnis. Berbekal ilmu dari workshop tersebut, 1.000 peserta akan melanjutkan ke tahap yang keempat yaitu hacksprint untuk menghasilkan prototype produk dari ide solusi aplikasi. Setelah itu, 500 peserta akan memasuki tahap kelima yaitu bootcamp, yang merupakan sesi mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk. Terakhir, 200 peserta terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih 3 bulan sehingga dalam 5 tahun akan tercipta 1.000 startup digital. (Humas UGM/Gloria)