• Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Sambutan
    • Struktur Organisasi
  • Program
    • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
      • Kawasan UGM STP
      • Program Layanan Hilirisasi Inovasi
      • Layanan TTO
    • Pengelolaan dan Pembinaan Usaha
      • Layanan Pendampingan Badan Usaha UGM
    • Innovative Academy
    • Intellectual Property Management Office (IPMO)
  • Hibah/Grant
    • Program Dana Padanan 2025
    • Prime STeP
      • Applied Research Grant
      • Startup Grant
    • Portofolio MF and Prime Step
  • Produk
    • Agrokompleks Pangan
    • Art and Heritage
    • Alat Kesehatan dan Obat
    • MRTIK
  • Kerja Sama
    • Anak Usaha
    • Mitra
  • Berita
  • Kontak
  • Home
  • Berita

Bubuk Cokelat Alami VS Bubuk Cokelat Alkali, Mana Yang Lebih Baik?

  • Berita
  • 27 Oktober 2020, 01.32
  • Oleh : ditpui
Gambar Produk Cokelat Pure dan Alkalize

Cokelat telah menjadi makanan ringan favorit bagi banyak orang. Cokelat yang selama ini kita santap terbuat dari biji kakao yang membutuhkan proses panjang agar bisa siap disantap di hadapan kita. 

Sebelum diolah menjadi bubuk cokelat, biji kakao harus di fermentasi dan dikeringkan sebelum digiling untuk dapat menjadi bubuk cokelat. Sebagian besar bubuk cokelat dimanfaatkan untuk industri makanan seperti bakery, produk olahan susu dan minuman. Nah, yang perlu diketahui adalah bubuk cokelat yang beredar di pasaran memiliki jenis, kualitas, dan tujuan pemanfaatan yang berbeda. Mari kita cek apa perbedaan dari keduanya sebagai berikut.

Bubuk cokelat alami mengandung kadar lemak 12,6%, kadar abu 9,6%, dan pH 4,8. Selain komposisi kimia pada bubuk cokelat, mutu cokelat juga dilihat dari kelarutan, warna, dan flavour. Bubuk cokelat yang tidak diolah dengan baik akan menghasilkan warna dan cita rasa yang tidak optimal, sehingga diperlukan teknik pengolahan dalam perbaikan mutu bubuk cokelat, salah satunya adalah teknik alkalisasi.

Proses alkalisasi atau dutching merupakan perlakuan penambahan bahan alkali pada proses pengolahan bubuk kakao. Bahan atau larutan alkali yang biasa digunakan adalah kalium karbonat (K2CO3), Natrium karbonat (Na2CO3), kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Alkalisasi mampu menetralisir pH biji kakao yang semula sekitar 5.0-5.6 (asam) menjadi 7-8 (netral). Tidak hanya itu warna yang dihasilkan juga lebih baik, mengurangi rasa asam dan sepat, serta memperbaiki flavour.

Bubuk cokelat alkali mengandung kadar lemak 12,1%, kadar abu 14,8%, dan pH 6.9. Jika dibandingkan, bubuk cokelat alkali dengan bubuk cokelat alami, bubuk cokelat alami memiliki warna cokelat yang lebih muda, aroma lebih kasar, rasa lebih pahit, lebih sukar larut (karena kadar lemak kakao yang lebih tinggi), dan lebih asam. Namun bubuk cokelat alami juga memiliki kelebihan, diantaranya kadar antioksidan yang relatif lebih tinggi.

Jadi, setiap bubuk cokelat punya kegunaan dan manfaatnya masing-masing. So, udah tau kan bubuk cokelat apa yang akan kamu pakai? Jangan sampai salah lagi ya. Kedua jenis produk cokelat bubuk tersebut dapat diakses melalui UGM CTLI (UGM Cocoa Teaching and Learning Industry). Teaching Industry ini terletak di Kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. UGM CTLI juga membuka peluang besar bagi masyarakat yang ingin belajar mengenai pengolahan cokelat. (Nabila/PUI)

 

Sumber:

  • Sudibyo, A. (2005). Warta IHP. 22(2) : 9-24
  • http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id
Tags: Alkalize Cocoa Cokelat Cokelat Pure DITPUI PUI UGM UGM CTLI

Related Posts

Startup Fumalife dan Angkut Ternak Bersinar di Meet The Investors #2: Kolaborasi UGM dan APKJ Membuka Peluang Baru

Berita Kamis, 22 Mei 2025

Pada tanggal 17-18 Mei 2025, kegiatan Meet The Investors #2 yang diselenggarakan di GIK UGM menjadi ajang bagi para startup untuk mempresentasikan ide dan produk mereka kepada para investor.

Kick Off – Intellectual Property Management Office UGM

Berita Senin, 19 Mei 2025

Comitee

:

IPMO UGM

Location

:

http://bit.ly/Zoom-FDF2025

Date

:

Selasa, 20 Mei 2025

KICK OFF UGM Intellectual Property Management Office (IPMO) Protecting and Catalyzing Innovation ✨

Universitas Gadjah Mada proudly presents the official launch of the Intellectual Property Management Office (IPMO UGM) — a strategic step to strengthen innovation, research protection, and intellectual property development across academic and scientific communities.

📅 Tuesday, May 20, 2025
🕛 12:00 – 15:00 WIB
🔗 Join us via Zoom: https://bit.ly/Zoom-FDF2025

🎙️ Speakers:

  • Dra.

Future Deeptech Forum (FDF) 2025

Berita Senin, 19 Mei 2025

Comitee

:

IPMO UGM

Location

:

bit.ly/FDF-25

Date

:

Selasa, 20 Mei 2025

Join us for a virtual event connecting deeptech leaders from Southeast Asia and Korea, including startups, researchers, industry and experts!

🗓️ Tuesday, May 20, 2025
🕗 10:00 a.m.

Kunjungan Plt. Direktur Bina Talenta, Dirjen Ristek Dikti Sains dan Teknologi ke STP UGM

Berita Rabu, 26 Maret 2025

Pada tanggal 18 Maret 2025, Dr. Karlisa Priandana, S.T., M.Eng., Plt.

Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengembangan Usaha UGM

Kantor Pusat UGM, Sayap Selatan, Lantai 2,

Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: +62274 5573 66

HP: +62 813-8268-8709

HP: +62 821-3766-4774

Email: ditpui@ugm.ac.id

Tentang Kami

Program

  • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
  • Pengembangan Usaha
  • Innovative Academy
  • Intellectual Property Management Office (IPMO)

Hibah/Grant

  • Matching Fund Program
  • Prime STeP

Lain-Lain

  • Produk
  • Kerja Sama
  • Berita
  • Kontak

© 2023 Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada