Beras Gamagora merupakan hasil penelitian inovatif dari Universitas Gadjah Mada yang berhasil mengembangkan benih padi hybrid, Gamagora 7. Benih ini memiliki keunggulan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan padi lain, mencapai lebih dari 10 ton per hektar. Selain itu, varietas ini sangat adaptif terhadap perubahan iklim dan memiliki ketahanan terhadap serangan hama, menjadikannya ideal untuk mendukung program swasembada pangan nasional Indonesia.
Saat ini, produk inovatif ini tengah dalam tahap perkenalan pasar atau fase preadopsi. Pengenalan produk dilakukan secara bertahap guna memperkenalkan keunggulan varietas padi ini kepada masyarakat luas dan pelaku sektor pertanian. Fokus utama pada tahap ini adalah membangun kesadaran tentang potensi besar Gamagora 7 sebagai solusi pertanian masa depan yang lebih berkelanjutan.
Tahap perkenalan beras Gamagora kepada masyarakat dilakukan melalui dua tahap strategis. Pertama, tahap scale-up budidaya benih, yang bertujuan untuk memperluas jangkauan penggunaan benih Gamagora 7 di berbagai daerah. Kedua, tahap budidaya beras menggunakan smart pupuk yang juga merupakan hasil inovasi UGM. Kedua inovasi ini mendapat dukungan penuh dari program PRIME STeP Asian Development Bank 2023-2024, yang mempercepat proses hilirisasi inovasi pertanian menuju pasar.