
Yogyakarta, 20 Mei 2025 – Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM kemarin menjadi saksi bisu kesuksesan gelaran Future Deeptech Forum (FDF) 2025, sebuah platform nasional dan regional yang digagas oleh Future Lestari dari Pijar Foundation dan S&S Lab. Forum ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara riset akademik, industri, dan regulasi, khususnya dalam potensi bioteknologi Indonesia yang masih belum sepenuhnya tergarap. FDF 2025 berhasil mempertemukan para pemangku kepentingan kunci dalam ekosistem bioteknologi, mulai dari startup, peneliti, profesional industri, hingga mahasiswa.

Salah satu sorotan utama FDF 2025 adalah Sesi 2 yang bertajuk “The Journey of Novel Foods – From Innovation to Your Plate”. Sesi ini mengeksplorasi bagaimana kemajuan bioteknologi membentuk masa depan pangan melalui pengembangan produk makanan yang lebih sehat, aman, dan berkelanjutan. Diskusi mendalam juga menyoroti peran riset akademik, pengetahuan pangan tradisional, dan metode bioteknologi dalam mengembangkan bahan-bahan baru yang relevan secara budaya dan siap menghadapi masa depan, dengan pengalaman dari Indonesia dan Korea.
Dominic Jeong, Co-Founder & CEO Simple Planet dan S&S Lab, menjelaskan bagaimana inovasi pangan baru di Asia didorong oleh ekosistem bioteknologi yang terstruktur untuk riset dan penerapan cepat. Ia menekankan pentingnya koordinasi terpadu di seluruh R&D, desain produk, regulasi, dan investasi tahap awal untuk menghadirkan bahan fungsional dan produk pangan berbasis bioteknologi ke pasar. Dominic juga menyoroti kolaborasi lintas batas, berbagi pengetahuan, dan jaringan yang diperkuat FDF untuk mendorong inovasi dan pemberdayaan talenta di ekosistem bioteknologi di seluruh ASEAN dan Korea.
Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., Kepala PSPG UGM, memaparkan kontribusi riset akademik dalam ilmu pangan terhadap pengembangan inovasi pangan baru yang aman, fungsional, dan berakar pada relevansi lokal. Dengan latar belakang kuat dalam mikrobiologi pangan dan nutrisi fungsional, Prof. Sri Raharjo merefleksikan kapasitas riset Indonesia yang berkembang dalam inovasi pangan, mulai dari memahami ekosistem mikroba hingga meningkatkan kualitas dan keamanan pangan. Beliau juga menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat, memperkuat dukungan kelembagaan, dan menghubungkan pekerjaan ilmiah dengan kebutuhan sistem pangan di dunia nyata.
Agenda FDF 2025 kemarin dimulai pukul 09.00 WIB dengan registrasi, dilanjutkan dengan sambutan pembuka dari Interim-Director Pijar Foundation dan Director Pengembangan Usaha UGM. Sesi 1 yang bertajuk “Biotechnology – The Future is Now” menghadirkan perwakilan dari Indonesia Leading Pharmaceutical Company dan Alvin Ng, Director – S&S Lab Asia Pacific, dengan dimoderatori oleh Leorede Thenu. Sesi 2 tentang “The Journey of Novel Foods” dihadiri oleh Professor Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan Dr. Dominic Jeong.