• Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Sambutan
    • Struktur Organisasi
  • Program
    • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
      • Kawasan UGM STP
      • Program Layanan Hilirisasi Inovasi
      • Layanan TTO
    • Pengelolaan dan Pembinaan Usaha
      • Layanan Pendampingan Badan Usaha UGM
    • Innovative Academy
    • Intellectual Property Management Office (IPMO)
  • Hibah/Grant
    • Program Dana Padanan 2025
    • Prime STeP
      • Applied Research Grant
      • Startup Grant
    • Portofolio MF and Prime Step
  • Produk
    • Agrokompleks Pangan
    • Art and Heritage
    • Alat Kesehatan dan Obat
    • MRTIK
  • Kerja Sama
    • Anak Usaha
    • Mitra
  • Berita
  • Kontak
  • Home
  • Berita

Industry Gathering UGM Science Techno Park

  • Berita
  • 26 September 2019, 07.39
  • Oleh : ditpui

Universitas Gadjah Mada menggandeng Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) untuk memproduksi alat kesehatan yang akan dikembangkan sendiri oleh UGM melalui pabriknya yang berada di kawasan Science Techno Park (STP) di daerah Purwomartani, Sleman. Beberapa alat kesehatan yang akan diproduksi diantaranya alat sedot cairan bagi penderita hidroscepalus, ring jantung dan alat deteksi kanker nasopharing. Kerja sama tersebut diharapkan akan mendukung terwujudnya kemandirian produksi obat dan alat kesehatan nasional.

“Pengembangan inovasi produk ini bisa sebagai subsitusi impor karena mayoritas alat kesehatan kita masih impor,” kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna Sugarda, kepada wartawan usai panandatanganan kerja sama dengan ketua Umum Aspaki, Ir. Ade Tarya Hidayat, Rabu (25/9) di Hotel Eastparc Yogyakarta.

Selain alat kesehatan, kata Paripurna, pihaknya juga berencana akan memproduksi bahan baku obat parasetamol. Sebab, bahan baku parasetamol yang beredar saat ini masih impor. “Bagaimana obat kita bisa murah jika kita masih impor parasetamol sehingga persaingan obat kita sendiri selalu dimenangkan oleh asing,” katanya.

Menurut Paripurna, kerja sama dengan asosiasi produsen alat kesehatan ini diharapkan bisa mendukung upaya UGM untuk memproduksi obat dan alat kesehatan sendiri agar bisa mewujudkan kemandirian bangsa dalam bidang kesehatan serta mengisi kesenjangan antara industri dan kampus. “Tantangan kita mengisi gap antara pihak industri dan kampus, tentu harus didukung regulasi dari pemerintah dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” katanya.

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi (PUI) UGM, Dr. Hargo Utomo, MBA., mengatakan ada sepuluh produk obat dan alat kesehatan yang kini dalam proses pengajuan paten yang kemungkinan akan diproduksi melalui Science Techno Park (STP) UGM. “Ada sepuluh produk dalam proses paten, untuk stent jantung belum kita rilis, tunggu waktu,” katanya.

Ketua Aspaki, Ade Tarya Hidayat, mengapresiasi inisiatif UGM menggandeng Aspaki untuk mendukung diproduksinya alat kesehatan buatan dalam negeri. Sebab, menurut Ade, Indonesia termasuk tertinggal dalam urusan produksi alat kesehatan sendiri dibanding dengan negara lain. Tidak heran pengadaan alat kesehatan di rumah sakit masih bergantung dengan produk impor. “Saya salut STP UGM sudah ada hasil nyata, mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi dan teladan bagi kampus yang lain,” katanya.

Selain menggelar penandatanganan kerja sama dengan Aspaki, UGM dalam kesempatan yang sama menggelar Industry gathering UGM Science Techno Park. Salah satu narasumber yang hadir adalah Product Manager PT Kimia Farma, Rita Purnamasari, mengatakan ada dua hasil produk kesehatan UGM yang diproduksi dan dipasarkan oleh Kimia Farma adalah GamaCHA sebagai material pengganti tulang dan Ceraspon, obat yang membantu percepatan penjendalan darah dan pertumbuhan jaringan baru. “Keduanya dipakai dipakai oleh para dokter gigi,” katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Tags: UGM Science Techno Park

Related Posts

TAM x UGM Science Techno Park

TAM x UGM Science Techno Park: Membangun Inovasi Melalui Kolaborasi dan Benchmarking

Berita Selasa, 20 Agustus 2024

PT. Toyota-Astra Motor (TAM), sebagai distributor utama merek Toyota di Indonesia, menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan bisnis yang dinamis dengan berupaya untuk terus berinovasi.

UGM Memperoleh Penghargaan Program Dana Padanan Tertinggi Kategori PTNBH Tahun 2024

Berita Selasa, 23 Juli 2024

Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali meraih prestasi gemilang dalam pengelolaan Program Dana Padanan (PDP) yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Recap Innovation Insight & Expo Matching Fund 2022

Berita Senin, 16 Januari 2023

Dalam rangka menjembatani pengembangan dan penerapan IPTEK atau rekacipta yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dengan orientasi mendukung kebutuhan teknologi dan pengembangan di industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia meluncurkan program Matching Fund.

Sesi Webinar GAMA-Kids oleh Universitas Gadjah Mada pada Ritech Expo 2021

Ritech Expo 2021 : UGM Memperkenalkan Inovasi Alat Deteksi Stunting – GAMA-Kids

Berita Selasa, 23 November 2021

Pada 12 November 2021 lalu, UGM berpartisipasi di Ritech Expo 2021 dengan mengadakan webinar mengenai produk inovasinya.

Universitas Gadjah Mada

Direktorat Pengembangan Usaha UGM

Kantor Pusat UGM, Sayap Selatan, Lantai 2,

Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp: +62274 5573 66

HP: +62 813-8268-8709

HP: +62 821-3766-4774

Email: ditpui@ugm.ac.id

Tentang Kami

Program

  • Pengelolaan Kawasan Sains dan Teknologi
  • Pengembangan Usaha
  • Innovative Academy
  • Intellectual Property Management Office (IPMO)

Hibah/Grant

  • Matching Fund Program
  • Prime STeP

Lain-Lain

  • Produk
  • Kerja Sama
  • Berita
  • Kontak

© 2023 Direktorat Pengembangan Usaha Universitas Gadjah Mada